WARTABUANA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengaku tidak bersalah dalam sidang lanjutan kasus korupsi di Yerusalem pada Senin (8/2).
Mengenakan masker hitam, Netanyahu hadir di hadapan panel tiga hakim di Pengadilan Distrik Yerusalem untuk secara resmi menyangkal sejumlah tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
“Saya mengonfirmasi jawaban tertulis yang dikirim atas nama saya,” kata Netanyahu, merujuk pada dokumen yang diserahkan oleh pengacaranya berisi penyangkalan terhadap tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Netanyahu meninggalkan ruang sidang setelah sekitar 20 menit tanpa memberikan penjelasan, sementara pengacaranya terus menyampaikan penyangkalan mewakilinya. Surat kabar berbahasa Ibrani Ha’aretz melaporkan bahwa para hakim mengizinkan kepergian Netanyahu.
Pengacaranya, Boaz Ben Zur dan Amit Hadad, berpendapat bahwa prosedur konstitusional telah dilanggar. Jaksa menolak tuduhan tersebut dan mengatakan pembukaan penyelidikan telah disetujui oleh Jaksa Agung Avihai Mandelblit.
PM Israel dengan masa jabatan terlama itu diadili atas tuduhan korupsi dalam tiga kasus terpisah. Menurut dakwaannya, Netanyahu menerima hadiah mewah dari sejumlah temannya yang kaya dan menawarkan keuntungan regulasi kepada sejumlah taipan media sebagai imbalan atas liputan media yang menguntungkan.
Pemimpin berusia 71 tahun tersebut berulang kali mengatakan bahwa tuduhan itu adalah bagian dari “perburuan penyihir” yang diatur oleh media “kiri.”
Netanyahu adalah perdana menteri Israel pertama yang diadili dalam status aktif menjabat.
Pada 23 Maret mendatang, Israel akan mengadakan pemilihan umum keempatnya dalam dua tahun. Netanyahu menghadapi persidangannya sembari memimpin upaya meredam penyebaran COVID-19 dan krisis ekonomi yang menyertainya. Sementara itu, aksi protes mendesak Netanyahu untuk mengundurkan diri berlangsung setiap pekan di seluruh Israel. [Xinhua]