WARTABUANA – Masih berusia 4 tahun, Rishi Katau sudah harus menjalani operasi pemotongan lambung karena mengalami obesitas kronis.
Di usia yang masih sangat kecil, Rishi sudah mengenakan kaus dan celana pria dewasa karena berat badan mencapai angka fantastis 44 kg. Kedua orang tua Rishi sangat takut anak mereka beresiko tewas karena obesitas.
Mengklaim sudah mencoba berbagai metode untuk menghentikan hobi Rishi makan, keduanya akhirnya justru memutuskan mengikutsertakan anak mereka untuk menjalani prosedur gastrectomy ini. Sejauh ini, Rishi menjadi orang termuda di dunia yang berani untuk melakukan pemotongan lambung.
Untuk menghentikan Rishi makan, dokter membuang 70% lambung balita tersebut agar di kemudian hari ia tidak bisa lagi makan dalam jumlah banyak. Metode ini memang berhasil, berat badan Rishi terbukti berkurang 3 kg hanya dalam waktu sebulan.
Sejak menunjukkan keinginan makan berlebihan, para dokter mendiagnosa kondisi Rishi sebagai sindrom Prader-Willy yang menyebabkan balita tersebut tidak punya kontrol terhadap makan. Sindrom ini memang dapat membahayakan jiwa jika dibiarkan tanpa perawatan.
Rasa ingin makan terus-menerus setiap saat menyebabkan si penderita mengalami obesitas kronis namun ia masih juga belum sadar untuk berdiet.
“Awalnya kami takut operasi ini bisa salah langkah. Namun kami lebih takut lagi jika kehilangan Rishi. Seluruh keluarga mendukung agar anak kami dapat hidup normal dengan berat badan normal,” ujar kedua orang tua Rishi.
Menurut mereka, setiap malam Rishi selalu terbangun karena sesak nafas. Berat badan berlebihan menyebabkan Rishi tidak dapat beraktivitas normal dan jalan nafas pun terganggu setiap saat.
Dijadwalkan diet ketat, kedua orang tua Rishi mengaku tidak sanggup menahan nafsu makan anak mereka. Melihat Rishi kelaparan dan menangis berjam-jam, mereka selalu kalah dan akhirnya member Rishi makan. Hal ini terjadi bertahun-tahun sehingga tidak heran tubuh Rishi justru semakin melambung. []
Comments 11