INGGRIS, WB – Pernah memiliki bobot tubuh hingga 200 kg saat masih berusia 20-an, Chris O`Donnell (31) akhirnya harus menjalani operasi ikat lambung untuk menurunkan berat tubuh.
Punya kondisi kecanduan makan kronis sejak masih berusia 12 tahun, Chris terbiasa makan hingga 15 ribu kalori dalam waktu sehari – 7 kali lebih besar dibandingkan porsi normal pria dewasa.
Setelah kesulitan duduk di kursi pesawat terbang saking besarnya, Chris baru mencari bantuan dan akhirnya menjalani gastric-band dari dana bantuan pemerintah. Operasi ini membutuhkan biaya hingga Rp 435 juta.
Beberapa bulan setelah operasi, berat badan Chris berhasil turun ke 94 kg. Namun hal ini tidak bertahan terlalu lama karena obsesi Chris terhadap makanan sangat berat.
Kondisi lambungnya yang sudah diperkecil berkat operasi membuat Chris tidak bisa lagi makan junk food favoritnya seperti biasa. Ia tidak kehilangan akal dan malah memblender seluruh makanan-makanan berkalori tinggi favoritnya!
“Jika saya makan satu potong burger atau pizza, bahkan satu batang coklat, kondisi lambung saat ini akan membuat saya muntah. Maka itu saya menghaluskan makanan-makanan favorit saya agar dapat masuk ke lambung,” ujarnya.
Makanan-makanan favorit Chris seperti pizza, kebab, burger, donat, coklat, seluruhnya dihaluskan dengan blender agar jadi bubur. Namun baginya tidak masalah, asalkan masih ada rasa lezat yang tertinggal.
Walaupun bentuknya diperhalus, kalorinya tetap tinggi. Maka itulah kebiasaan `licik` Chris ini akhirnya membuat bobot tubuhnya melambung lagi hingga 138 kg.
Menurut Chris, kebanyakan pakar medis hanya menekankan kepada penderita obesitas bagaimana cara tercepat untuk menurunkan berat tubuh. Padahal, masalah utama sebenarnya ada di keinginan makan yang sangat tinggi.
Obsesi terhadap makanan ini membuat penderita obese terkadang kembali melambung lagi setelah sebelumnya berhasil menurunkan berat tubuh hingga puluhan kg.[]
Comments 8