WARTABUANA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mencatat bahwa ada pergeseran pemilih setelah 6 bulan masa kampanye pasangan capres-cawapres.
Sentimen agama dinilai memberikan pengaruh terhadap elektabilitas pemilih atas pasangan calon presiden. LSI Denny JA menilai, selama 6 bulan berjalan jelas suara mayoritas muslim akan sangat menentukan kemenangan pada pasangan calon presiden.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh LSI terbaru yang dilakukan pada 18-25 Februari 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf masih unggul sebanyak 58,7%. Kemudian pasangan Prabowo-Sandiaga sebanyak 30,9%. Lalu suara tidak sah (dengan menggunakan simulasi kertas suara) sebesar 0,5%.
“Jadi jika dilihat disini pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, masih unggul dengan selisih tetap sekitar 20%, ” ujar peneliti LSI Denny JA, Adrian Soppa, dibilangan Rawamangun, Selasa (5/3/2019).
Adrian menjelaskan, pemilih muslim sebagai mayoritas sebesar 87,8% dan pemilih minoritas sebesar 12,2%. Pemilih muslim dalam hal ini terdiri dari Ormas NU, Muhammadiyah, FPI, dan juga jamaah alumni 212.
Dan sebaliknya kata Adrian, untuk pemilih minoritas (non muslim) bisa dikatakan hampir sebagian besar suaranya untuk pasangan calon dengan nomor urut satu.
“Bagi pemilih non muslim sebesar 12,2%, mutlak suaranya banyak ke pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 80,3%. Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 11,6%,” jelas Adrian.
Sementara itu, LSI Denny JA juga mencatat jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), banyak dipilih oleh mayoritas muslim dengan angka 26,0%. Lalu ada partai Gerindra sebesar 13,8% dan partai Golkar sebesar 9,8%.
Penelitian survei dilakukan dari tanggal 18-25 Februari 2019, dengan metode sampling multistage random sampling, dengan jumlah responden 1200 responden, dengan menggunakan tehnik wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner, serta Margin of Error 2.9%. []