TOKYO, WB – Lantaran kerap mengeksploitasi seks, Utusan PBB Maud de Boer-Buquicchio, meminta kepada Jepang untuk melarang gambar kartun bocah `Manga` .
The Straits Times mengabarkan Manga seharusnya dilarang karena berisi pornografi anak-anak yang tergolong ekstrim. Utusan khusus PBB urusan prostitusi dan pornografi bocah itu mengkritik adanya lubang hukum yang digunakan untuk menampilkan erotika bocah.
Kritik pedas itu dilontarkan Maud de Boer terhadap peraturan pornografi yang masih banyak dilegalkan. Selama ini, kepingan DVD atau buku komik dewasa yang menampilkan remaja atau anak-anak berpenampilan erotis masih bisa diperoleh bebas lewat internet maupun sejumlah toko buku di Tokyo.
Termasuk kawasan Akihabara yang terkenal itu. Foto-foto dan materi lain bergambar bocah remaja atau anak-anak mengenakan rok mini dan pakaian ketat serta belahan dada rendah, juga bisa dibeli bebas.
“Selain bisnis menguntungkan, ada kecenderungan hal-hal buruk itu ditoleransi dan diterima secara luas di Jepang,” tutur Maud de Boer.
Meski prostitusi anak-anak menurun di Jepang, namun materi yang menjurus ke arah pelecehan anak-anak di internet cukup meningkat. Bahkan hal itu akibat kemiskinan di antara remaja Jepang. Data 2012 menunjukkan, meski tergolong negara kaya, 16,3% anak-anak di bawah usia 17 tahun berada di bawah garis kemiskinan.
Sayangnya, imbauan Maud de Boer-Buquicchio, ditentang para artis Manga dan kelompok kebebasan berpendapat. Menurut mereka, larangan yang diusulkan utusan PBB itu memberangus kebebasan beragama.[]