JAKARTA, WB – Mantan wakil ketua KPU Benny Fatah mengungkapkan, bahwa pemilu 2014 sama seperti halnya dengan pemilu pada tahun 1999. Dikatakan sama, karena dari data yang didapat Benny, pelanggaran yang terjadi sama dengan pemilu sebelumnya.
“Tahun 1999 bisa dibilang pemilu yang ilegal, ini sama dengan tahun sebelumnya, yakni banyak terjadi pelanggaran pemilu, tapi sayang tidak separah seperti sekrang ini,” papar Benny dalam diskusi Pemilu 2014, bertajuk `Pantaskah Menjadi Landasan Legitimasi Kekuasaan` di Galeri Kafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014).
Benny menambahkan, banyaknya pelanggaran pemilu disebabkan rakyat sudah tidak lagi menggunakan hak suaranya untuk memilih para wakilnya. Kata Benny, mosi tidak percaya, akhirnya banyak dimanfaatkan oleh para caleg atau parpol untuk berbuat curang, dan itu telah terbukti dan terjadi saat ini.
“Pemilu dengan sistem seperti ini, jika terus terjadi maka rakyat sudah tidak percaya kepada parpol kedepannya,” ujar Benny.
Lebih jauh Benny menambahkan, seharusnya, pasca reformasi, proses berdemokrasi bisa berjalan baik. Bahkan harapan itu makin terlihat dengan diadakannya pemilu secara langsung baik Pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Namun sayangnya, hal itu tidak terjadi. Dan justru sebaliknya, sistem itulah yang menjadi penyebab kendala baru dalam proses demokrasi dinegara ini dengan maraknya pelanggaran.
“Dengan sistem yg sekarang malah lebih gila lagi kecurangan dan penyimpangan yang terjadi. Bahkan pelaku penyelenggara ikut bermain,” tandas Benny[]
Comments 6