WARTABUANA – Peluncuran vaksin COVID-19 AstraZeneca di Australia berlanjut pada Senin (8/3), dengan Negara Bagian Queensland memberikan dosis pertamanya kepada tenaga kesehatan dan rumah sakit garis depan.
Selama akhir pekan, sejumlah klinik di Australia Barat juga mulai memberikan vaksin. Program tersebut diperkirakan akan dipercepat dalam beberapa pekan mendatang.
Kasus COVID-19 masih bertahan pada angka yang sangat rendah di seluruh Australia, dengan perkiraan total 97 kasus aktif secara nasional, yang seluruhnya telah menjalani isolasi.
Pada Minggu (7/3), Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengumumkan bahwa lebih dari 4.500 dokter umum akan berpartisipasi dalam peluncuran vaksin COVID-19 Tahap 1b di Australia, yang dia gambarkan sebagai salah satu tantangan logistik terbesar dalam sejarah negara itu.
“Peluncuran Tahap 1b mencakup populasi yang rentan, seperti warga lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit bawaan tertentu,” kata Hunt.
“Lebih dari 1.000 praktik umum akan dimulai pada pekan tanggal 22 Maret 2021, dengan peningkatan pesat selama empat pekan berikutnya. Hal ini akan memastikan distribusi vaksin yang efisien dan adil di seluruh negeri.”
Masyarakat terpencil Australia diberi tahu bahwa mereka juga akan memiliki akses untuk mendapatkan vaksin melalui lebih dari 130 klinik pernapasan dokter umum dan lebih dari 300 Layanan Kesehatan yang Dikendalikan oleh Masyarakat Aborigin.
Presiden Australian College of Rural and Remote Medicine (ACRRM), Sarah Chalmers mengakui pentingnya menyertakan seluruh warga Australia dalam rencana peluncuran tersebut di mana pun mereka tinggal.
“Titik distribusi yang adil di seluruh Australia berarti bahwa seluruh pasien rentan kami dapat mengakses vaksin,” ujar Chalmers.
“ACRRM membenarkan banyaknya upaya yang dituangkan ke dalam perencanaan untuk peluncuran vaksinasi, termasuk bagi masyarakat pedesaan dan terpencil.” [Xinhua]