SYDNEY, WB – Pelatih Timnas Australia, Ange meyakini kalau salahsatu anak asuhnya, yang ternyata punya darah Indonesia, Massimo Luongo akan menjadi pemain dengan prospek cerah kedepannya.
Memang saat ini, Massimo cuma bermain di divisi tiga liga Inggris, namun Massimo banyak yang memprediksi akan cerah bersama club besar karena kualitasnya cukup mumpuni.
“Namun saya tahu sekarang ia bisa saja bermain di Barcelona atau Madrid. Saya selalu percaya padanya,” kata Postecoglou seperti dilansir Daily Mail, Senin (1/2/2015).
Sepertinya keyakinan Postecoglou bisa menjadi pembenaran, pasalnya kesuksesan Luongo sudah terlihat diajang piala Asia 2015 dan menggondol sebagai pemain terbaik.
Luongo menciptakan gol pembuka di final Piala Asia lawan Korea Selatan (Korsel), Sabtu (31/1/). Sekaligus membawa Socceroos menjadi juara di benua Asia untuk pertama kalinya.
Namun ternyata sosok Luongo masih tidak begitu familiar di telinga pecinta sepakbola Australia. Bahkan namanya saat itu sempat dipertanyakan ketika masuk dalam skuat final timnas Australia yang berlaga di Piala Dunia 2014, Brasil lalu.
Wajar memang karena Luongo bukanlah pemain dari klub yang berlaga di papan atas seperti Liga Primer Inggris, atau pun dengan level dua Championship. Luongo hanyalah pemain yang terbuang dari akademi Tottenham Hotspur ke klub League One (kasta ketiga), Swindon Town, dan dipermanenkan The Robins (julukan Swindon) setelah dua musim dipinjam.
Seperti diketahui, Luongo merupakan pemain berdarah Indonesia yang berpaspor Australia. Darah asli Indonesia ia dapat dari sang ibu bernama Ira, dan Italia dari sang ayah bernama Mario yang keduanya bertemu di sebuah restoran Italia di kawasan Bondi, Australia.
Luongo tidak pernah menyangka bisa merasakan panggung Piala Dunia di Brazil, dan menyisihkan nama-nama langganan timnas Australia seperti Josh Kennedy, Tom Rogic, Luke Wilkshire dan Mark Birighitti.
Meski bermain untuk Australia, namun Luongo mengaku bangga kalau dalam dirinya mengalir darah Indonesia. Kepada Telegraph Australia, Luongo mengaku memiliki leluhur yang luar biasa, karena kakek moyangnya merupakan Sultan dari kerajaan Bima dan Dompu di Pulau Sumbawa, bernama AA Siradjudin.
“Kakek saya seorang Sultan, jadi mereka merupakan keluarga kerajaan sebelum ada pemerintahan saat itu. Saya memiliki kakek-nenek, bibi, paman dan sepupu di sana. Saya belum pernah ke sana namun saya menginginkannya,” harap Luongo.[]