JAKARTA, WB – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah telah melakukan kesalahan dalam memperkirakan atau memprediksi kemacetan arus mudik di jalan tol baru Pejagan – Brebes, Jawa Tengah sehingga terjadi kemacetan panjang di jalur tersebut.
“Pada saat rapat kabinet persiapan Lebaran 2016 pemerintah sudah mengatur solusi dan kebijakan untuk meminimalkan kemacetan selama arus mudik dan arus balik,” kata Jusuf Kalla seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Rabu (13/7).
“Kami terlalu yakin dan optimistis dengan jalan tol baru itu dapat membantu. Ternyata masyarakat berpikiran sama, semua orang yakin akhirnya bertumpuklah itu sehingga terjadilah musibah,” imbuh JK.
Karena itu pula JK begitu ia disapa menyampaikan permintaan maaf pemerintah atas adanya belasan korban meninggal dunia akibat kelelahan di perjalanan karena macet pada masa mudik Lebaran 2016 ini. Pemerintah akan melakukan evaluasi atas adanya kejadian tersebut.
“Pemerintah meminta maaf atas kejadian itu dan akan melakukan evaluasi. Pemerintah sudah berusaha melayani sebaik-baiknya dan masyarakat yakin akan itu (tol baru), tetapi semua orang terlalu yakin. Jadi lain kali harus diatur lebih baik lagi,” ujar wapres.
Pada rapat kabinet tersebut kata Wapres Pemerintah telah membahas berbagai usulan. Salah satu usulan Wapres adalah dengan menjual karcis tol di satu pintu, sehingga pintu tol bebas dilewati oleh pengendara.
“Kalau dihitung, itu memerlukan waktu 15 detik bagi orang untuk membayar tol, apalagi kalau menukar uang. Nah, kalau sejuta dikali 15 detik, sudah 15 juta detik hilang (pemberhentian di gerbang tol). Kalau dia hanya punya 15 gerbang, sudah berapa waktu bisa dihemat karena itu, tinggal lempar saja itu karcis. Tetapi itu tidak dilakukan juga,” pungkas Wapres. []