JAKARTA, WB – Pemerintah memberikan dana bantuan bagi korban Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan anggaran Rp 3,6 triliun. Alokasi tersebut lebih kepada rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. “Dana ini akan digunakan dalam jangka panjang karena erupsi Gunung Sinabung diprediksi akan berlangsung hingga lima tahun ke depan,” ujarnya.
Sementara alokasi paling besar dari dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur, yaitu pembangunan dam sabo sebesar Rp 1,68 triliun. Dam sabo adalah bendungan material gunung. Pemerintah berencana membangun seratus dam sabo untuk menahan agar material lahar dingin di puncak Sinabung tak menerjang permukiman.
“Saat ini, material tersebut menumpuk di puncak dan saat hujan sering berubah menjadi lahar hujan kemudian menghantam perumahan warga,” kata dia. Dana itu juga digunakan untuk pembangunan sektor permukiman.
“Sebanyak 2.053 keluarga harus direlokasi dari desa asalnya karena tak memungkinkan untuk kembali. Dana pembangunan permukiman bagi para pengungsi disiapkan Rp 352,5 miliar,” katanya menambahkan.
Kemudian untuk dana Rp 1,27 triliun dialokasikan untuk sektor penanganan ekonomi produktif.
“Erupsi Sinabung telah memiskinkan warga Karo,” ungkap dia.
Lebih jauh Sutopo mengungkapkan sebagian besar warga mendapatkan penghasilannya dari berkebun jeruk, biasanya memperoleh penghasilan Rp 10-20 juta per bulan.
“Kini pendapatan mereka sangat terbatas karena tak memungkinkan untuk bekerja kembali di ladangnya. Melihat kondisi erupsi, Sutopo memprediksi pemulihan lahan yang tertimbun lahar api yang membatu juga akan susah dilakukan,” pungkas dia. []