JAKARTA, WB – Ketua Komisi I DPR RI, Mahfuz Sidik menilai bahwa kemiskinan yang terlalu lama dialami rakyat, sudah masuk pada titik jenuh. Atas rasa itulah kenapa rakyat mencari pemimpin yang berjiwa kerakyatan.
Namun, Mahfuz menilai kalau keinginan itu ternyata bisa menjadi perangkap, karena rakyat bisa-bisa malah hidup lebih sulit.
“Karena sudah terlalu lama hidup sulit, muncul hipotesa bahwa kesulitan bersumber dari pemimpin. Lalu ada keyakinan untuk merubah keadaan yakni pemimpin harus dari kalangan rakyat. Padahal pandangan itu belum tentu tepat,” ujar mahfuz, Sabtu (4/4/2015).
Wakil sekjen PKS itu lantas mencontohkan dengan terpilihnya Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai pemimpin. Bagi kelompok masyarakat tertentu, kedua figur itu memang sudah memenuhi keinginan. Namun, faktanya kemampuan berkomunikasi dua figur politikus ternama itu dengan para elite politik justru rendah.
“Kemampuan bersosialisasinya dengan kalangan elit politik sangat rendah. Itu yang terjadi sekarang. Pemimpin populis secara politik hanya cocok di negara yang sedang melakukan revolusi. Sebab, pemimpin polulis dibutuhkan untuk solidaritas,” ujarnya.[]