JAKARTA, WB – Pemerintah DKI didesak untuk memikirkan nasib masyarakat yang digusur dari lokalisasi Kalijodo. Pemda DKI doharapkan tidak hanya berhenti setelah penggusuran. Ada beberapa hal lain yang menanti dan mendesak dilakukan.
Demikian disampaikan Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay. “Pertama, pemda DKI harus memikirkan tempat bagi masyarakat di sana, terutama anak-anak dan orang-orang lansia. Apalagi anak-anak di sana ada yang sekolah dan sedang mempersiapkan diri menghadapi UAN. Jika digusur lalu mereka tidak mendapat tempat lain, tentu ini sangat tidak baik bagi kelanjutan sekolah anak-anak itu,” ujar Saleh, Jakarta, Minggu (20/2).
“Saya yakin anak-anak itu tidak begitu mengerti apa yang terjadi disekitarnya. Mereka masih ada harapan dan punya masa depan. Pemda DKI harus peduli dengan nasib mereka,” imbuhnya.
Kedua sambung Saleh Pemda DKI didesak untuk melakukan pembinaan pada eks PSK yang ada di lokasi itu. Jika tidak dibina, bisa jadi penggusuran itu tidak bermakna. Mereka bisa saja meninggalkan lokasi itu dan membuka lokasi lain. Berarti target untuk mengurangi prostitusi tidak didapatkan.
“Ketiga, jika betul ingin melakukan pembinaan, pemda DKI bisa saja memberikan pelatihan kerja bagi mereka. Faktanya, sebagian dari mereka yang terjun ke dunia prostitusi adalah atas desakan kebutuhan ekonomi. Jika mereka punya alternatif pemasukan yang lebih baik, dipastikan mereka akan memillih jalan tersebut,” pungkas Saleh. [ ]