JAKARTA, WB – Insiden kerusuhan di rumah tahanan (rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu, masih menyisakan banyak tandatanya. Pasalnya insiden yang menewaskan lima polisi itu hanya dipicu soal makanan.
Pengacara salah satu narapidana teroris, Wawan Kurniawan, yang dituduh sebagai penyebab kerusuhan oleh polisi, Asludin Hatjan, mempertanyakan alasan petugas yang tidak membolehkan makanan titipan keluarganya dinikmati Wawan.
“Pemicunya kan masalah makanan Wawan. Kenapa makanan keluarga tidak bisa dinikmati,” kata Asludin kepada wartawan, Sabtu (12/5/2018).
Berawal dari situlah kata Asludin, yang menjadi masalah. Wawan hanya ingin menikmati makanan yang dibawa keluarganya.
“Karena makanan keluarga ini tidak sampai ke Wawan, disitulah pemicunya,” katanya.
Asludin mengakui para napi mendapatkan pelayanan makanan di dalam cukup bagus. Pada saat itu, Wawan hanya ingin merasakan makanan keluarganya, tapi tidak dibolehkan. Ketidakpuasan Wawan ini, menurut Asludin, mungkin saja memicu napiter lain yang selama ini merasakan perlakuan yang tidak mengenakkan dari petugas sehingga memicu perlawanan dari napiter kepada petugas.
Asludin menyatakan yang memicu kerusuhan adalah makanan keluarga yang tidak sampai kepada napiter. Tapi apakah itu spontan memicu kekecewaan napiter lain, ia tidak bisa memastikan kondisi yang terjadi saat itu. Sedangkan klien lainnya, Aman Abdurrahman yang merupakan pelaku bom Thamrin, dikatakan berupaya melerai aksi kerusuhan dan penyanderaan oleh napiter yang lain.
Kepala Biro Penerangan Mabes Polri, Brigjen Mohamad Iqbal sebelumnya pada Kamis (10/5) pagi tidak menjelaskan detail kronologi penyebab penyerangan ini. Iqbal hanya meminta wartawan sabar menunggu mendapatkan fakta dan kronologi insiden Mako Brimob.[]