JAKARTA, WB – Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengatasi kemacetan, yang tiap tahunnya malah semakin bertumbuh. Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan moda transportasi umum semisal Bus Transjakarta.
Namun rupanya, dengan diluncurkannya bus tersebut, mayoritas masyarakat masih belum mau beralih untuk menggunakan Bus Transjakarta tersebut.
Fakta ini dirilis oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) yang menyebut jika sampai saat ini rata-rata jumlah penumpang transjakarta setiap harinya hanya mencapai 360 ribu penumpang.
Jika dibandingkan negara lain dengan layanan serupa, jumlah penumpang transjakarta tergolong tak memuaskan.
Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto menilai faktor ini juga berpengaruh terhadap minimnya peran Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Perlu dukungan penuh dari Gubernur agar lebih fight memanfaatkan pengaruhnya mendukung upaya memaksimalkan peningkatan penumpang Transjakarta,” kata Yoga kepada wartawan, Sabtu (28/3/2015).
Ia mencontohkan, seharusnya Ahok meniru Wali Kota Bogota Kolombia, Enrique Penalosa (1998-2001) yang merupakan perintis dari layanan bus rapid transit (BRT) Transmilenio.
“Dia membuat pengguna angkutan umum dihargai setara dengan pengguna kendaraan pribadi. Berani fight memperjuangkan kebijakan yang terkait dengan peningkatan layanan transpprtasi publik,” terangnya.[]