JAKARTA, WB – President Director Banking Crisis, Achmad Deni Daruri menilai, ditengah beban perekonomian yang semakin berat, reformasi kabinet semakin memperlihatkan arah yang benar dari pemerintah saat ini.
Menurutnya, tidak ada kata telat walaupun pemerintahan yang lalu telah memberikan beban perekonomian yang berat bagi pemerintah saat ini.
“Utang dalam mata uang asing semakin meningkat pesat akibat pemerintahan masa lalu yang mengobral utang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Daruri, lewat keterangan tertulisnya, Rabu, 9 September 2015.
Menurutnya, bukan hanya itu, daya serap dalam negeri bagi obligasi pemerintah relatif semakin melemah karena pemerintahan masa lalu tidak mampu meningkatkan kapasitas menabung dalam perekonomian domestik.
Sementara itu, pemerintahan masa lalu masih terus mengandalkan ekspor komoditas yang saat ini harganya justru tergolek lemah.
“10 tahun pemerintah yang lalu membuat kondisi perekonomian Indonesia justru semakin melemah,” paparnya.
Dia menjelaskan, pemerintahan Presiden Joko Widodo dihadapkan kepada kondisi perekonomian dunia yang juga tidak semakin ramah, di mana pertumbuhan perekonomian China terus melempem dan perekonomian Eropa juga semakin melambat.
Dengan situasi yang seperti ini lanjut Daruri, maka tidak ada pilihan bahwa reformasi ekonomi harus segera dilakukan. Menurutnya, pemerintah harus menarik investasi asing dan lokal sebanyak-banyaknya untuk menutup kesenjangan antara tabungan dan investasi di Indonesia. []