JAKARTA, WB – Rencana yang dijanjikan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), disaat masa kampanye dulu begitu `galak` akan memperjuangkan swasembada pangan, sepertinya kini mulai terlupakan.
Bahkan wacana yang diutarakan dalam konsep saat kampanye dulu seperti tenggelam dengan berbagai polemik panasa yang muncul saat ini.
“Swasembada pangan jangan di jadikan sekedar lipservice semata, namun harus segera dilaksanakan secara cepat dan tepat,” ujar Direktur executif Indonesia Institute for Democracy and Public Policy, Taufan Hunneman, lewat pesan singkatnya, Minggu (15/2/2015).
Analis yang juga mantan aktivis 98 ini menambahkan, untuk memulai kerja swasembada pangan, sebagai langkah awalnya adalah pemerintah disini harus bisa memastikan kehidupan petani makmur.
“Jaman orde barupun swasembada pangan tidak meningkatkan petani menjadi sejahtera. Karena banyak para mafia pupuk dan bibit,” ujar Taufan.
Selain maraknya mafia yang bermain dalam sentra pupuk dan bibit, kehidupan petani juga dipersulit dengan sarana serta infrastruktur yang tidak memadai, bahkan sulit.
“Langkah yang kongkret memberantas mafia pupuk dan bibit disamping juga pembangunan infrastruktur penunjung pertanian. Karena teknologi saja tidak cukup,” ujarnya.
Misalnya kata Taufan, membagi-bagikan traktor kepada petani, memang langkah yang patut di apresiasakan namun menteri pertanian juga harus memastikan aliran irigasi. Pasalnya kendala petani saat ini adalah terkait pengirigasian.
“Banyak lahan pertanian yang berubah fungsi. Hasilnya, anak petani banyak beralih profesi. Ini menjadi problem utama yang harus di pecahkan,” lanjutnya.
Adanya keperihatinan tersebut, Taufan menyarankan bahwa pemerintah sudah saatnya mengajukan UU pengalihan lahan pertanian untuk menekan beralihnya lahan pertanian menjadi lahan perumahan serta industri.
“Negara harus menyediakan jalur diatribusi agar kenikmatan kenaikan harga juga bisa dirasakan oleh petani. Artinya swasembada tanpa kesejahteraan petani sama saja tidak ada artinya,” tandas Taufan.[]