JAKARTA, WB – Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan dan Lions Club Indonesia memberikan sumbangan berupa mesin jahit kepada warga binaan di Lapas Kelas II A Pondok Bambu. Anton sempat bertausiyah kepada ratusan narapidana wanita itu.
Kunjungan Anton dan Lions Club itu disambut hangat penghuni warga binaan Lapas Pondok Bambu. Mereka menyajikan beberapa atraksi kesenian berupa tarian dan nyanyian. Tampak diantara warga binaan yang mayoritas tersandung kasus narkoba itu terpidana kasus korupsi Angelina Sondakh dan terpidana pembunuhan Jessica Kumala Wongso.
Kunjungan yang dilakukan Kamis lalu ini dimanfaatkan Anton Medan, mantan narapidana kelas kakap yang kini sudah menjadi mendakwah untuk memerina tausiyah. Anton mengatakan dirinya ingin berbagi pengalaman sebagai mantan napi agar para warga binaa kuat menjalani kehidupan di balik penjara.
“Saya melakukan ini karena Allah, saya ingin menjadi inspirasi untuk semua penghuni lapas agar bertobat dan kembali menjalani kehidupan yang normal jika sudah bebas nantio,” kataa Anton di sela-sela acara.
Dalam tausiyahnya, Anton mengingatkan perlunya iman agar hidup menjadi terarah, karena manusia diciptakan memiliki akal dan pikiran. “Nggak usah pusing-pusing hadapi kenyataan hidup, dan hadapi dengan sabar,” ujar nya.
Bagaimanapun, lanjut Anton hukuman telah diterima. Ia meminta para narapidana agar menjalani aturan yang ada. “Kalau mau bertobat pasti diterima,” pungkasnya.
Sementara Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur, Ika Yusanti SH,MSi mengatakan terimakasih atas kerjasama sosial ini. “Warga Lapas akan terbina dengan baik kalau adanya kerjasama yang baik dari tiga unsur, yaitu warga binaan, petugas dan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Ika, 10 mesin jahit yang diterimanya itu sangat bermanfaat bagi warga binaan. Umumnya mereka butuh kegiatan yang positif selama dalam tahanan agar tidak bosan dan monoton. “Nanti hasil kerajinan dan karya mereka akan dipasarkan melalui pihak ketiga secara online,” ungkap Ika. []