JAKARTA, WB – Sikap tak transparan terkait proses lelang jabatan Dirjen Pajak dibawah komando Kementerian Keuangan menjadi indikasi birokrasi yang belum dewasa. Sebab, masih ada saja sejumlah oknum yang berusaha mengacaukan proses lelang jabatan tersebut.
”Belum final saja sudah saling fitnah, apalagi nanti kalau sudah ada Dirjen Pajak terpilih,” kata Direktur Eksekutif dari Tax and Development Institute (TDI) Patra Arianto di Jakarta, Kamis (8/1/2014).
Patra mengatakan, setidaknya ada empat orang peserta lelang Dirjen Pajak yang sudah gagal, namun terus-menerus ingin mengacaukan proses lelang jabatan tersebut.
”Kajian framing media massa di TDI memperlihatkan adanya kecenderungan pihak-pihak yang sudah gagal namun tetap berusaha mengacaukan proses lelang pajak tersebut dengan membuat fitnah dan membuat black propaganda terhadap tujuh orang yang masih tersisa,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Reinkarnasi Indonesia, Ray Simatupang menyatakan, adanya berbagai fitnah yang timbul dalam proses lelang jabatan ini merupakan sebuah blunder dari Kementerian Keuangan sendiri yang dinilainya sangat lamban dan terlalu bertele-tele.
”Pembusukan DJP (Direktorat Jenderal Pajak) dari internalnya sendiri sudah terjadi saat ini, harusnya orang-orang terbaik dalam DJP saling dukung, ini malah saling menjatuhkan,” ucap Ray.
Ray memprediksi, apa yang terjadi saat ini sepertinya bakal terus bergulir hingga ada satu nama yang tersisa menjadi Dirjen Pajak. Apalagi posisi penting sebagai Dirjen Pajak membuat para calon yang sudah tersingkir bakal iri dan berusaha menjegalnya.
“Semua orang yang gagal dalam proses lelang jabatan ini akan terus berkonsolidasi guna menjegal yang lolos sampai tahap akhir dan dendam ini akan terus berjalan selama yang terpilih menjabat sebagai Dirjen Pajak,” jelasnya.
”Biarkan Bu Puspita, Pak Sigit, Pak Suryo atau siapa pun yang terpilih menjadi Dirjen Pajak bekerja dengan baik. Kita pantau saja apa mereka benar-benar pilihan yang terbaik dari Kementerian Keuangan,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui DJP adalah instansi yang memiliki tugas sebagai penopang atau penyangga APBN sekitar 80% yang berasal dari penerimaan pajak.
Oleh karena itu masyarakat berharap kepada Dirjen Pajak yang terpilih nanti adalah sosok pemberani dalam memperjuangkan Target Penerimaan Pajak, dan berani dalam memberantas mafia serta berani mencekal, sebagaimana instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pidatonya anggaran untuk pembangunan nasional didapat dari penyerapan pajak yang optimal. []