WARTABUANA – Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdik Polri mendukung kegiatan yang diadakan Kepolisian RI dalam rangka membentuk Perwira-Perwira Polisi sebagai pelopor Revolusi Mental.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdik Polri Brigjen Polisi Drs Tugas Dwi A dalam Seminar membentuk karakter Perwira Polri yang mempunyai Mental Mandiri, yang dibuka langsung oleh Rektor UI, di Setukpa Lemdikpol, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (14/6/2015).
Dalam seminar tersebut juga menghadirkan beberapa tokoh sebagai narasumber diantaranya Politisi Golkar Mohtar Ali Ngabalin, Prof Martani dari UI, Pakar Ilmu Politik Prof DR Ghazali, Prof Paulus Ketua Pokja Jokowi dan diikuti 799 Siswa Stukpa Sukabumi serta staf. “Tekad kami menjadikan Pelopor Revolusi Mental bagi Perwira-Perwira yang kami didik,” tegas Dwi.
Kabidkum Setukpa Kombes H Agus Rohmat, dalam acara tersebut mengatakan, inti dalam materi Perwira Polisi sebagai pelopor Revolusi Mental adalah mengembangkan nilai-nilai strategis dan Instrumental (Moralitas Publik) yaitu, Kewargaan, dapat dipercaya, mandiri, kreatif, gotong Royong, dan saling menghargai.
Sedangkan program kerja strategis dalam melaksanakan Revolusi mental, menurut Kombes H Agus Rohmat, dengan sasaran strategis tiga kekuatan yaitu: pertama, Indonesia Ramah, hal ini di mulai dari aparat birokrasi termasuk Polri.
Kedua, Indonesia Mandiri, mulai dari pengusaha harus berbuat apa agar Indonesia dapat mandiri, dan ketiga yaitu Indonesia kita, yaitu masyarakat harus tahu hak dan kewajiban antara pemerintah dan pengusaha sudah saling menyiapkan. “Makanya, kita Semua Harus Berubah,” ujar Kombes H Agus Rohmat.
Ia menambahkan ada delapan prinsip revolusi mental yaitu yang pertama, gerakan revolusi mental Bukan proyek tapi gerakan sosial, yang fokus pada perwujudan enam nilai strategis instrumental untuk mendorong kemajuan Indonesia.
Kedua ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah. Sementara yang ke tiga, harus bersifat lintas sektoral, tidak boleh di serahkan ke Kementerian tertentu.
Sementara yang ke empat adalah bersifat partisipasi (Kolaborasi Pemerintah, Masyarakat Sipil, Sektor Privat dan Akademisi). Untuk yang ke lima, diawali program pemicu (value attack) utk mengubah perilaku masyarakat secara konkret dan cepat.
Keenam, desain program harus ramah, pengguna (user friendly) populer menjadi gaya hidup dan sistemik Holistik. Yang ke tujuh, nilai-nilai yang di kembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial (moralitas publik) bukan mengatur moralitas privat, dan yang ke delapan adalah dapat di ukur dampaknya.
Tidak ketinggalan, Selain kegiatan seminar, juga ada kegiatan bersama SCTV yang di kemas acara Inbox dari jam 06.30 pagi sampai dengan jam 09.00 hari Sabtu sampai dengan Senin.
Kegiatan tersebut sudah beberapa kali diadakan Polri yang tempatnya berpindah-pindah dan saat ini Setukpa Lemdikpol Sukabumi sebagai tuan rumah. []