WARTABUANA – Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech, serta kompetitor mereka Moderna, telah mengajukan pendaftaran untuk persetujuan vaksin COVID-19, demikian disampaikan Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) pada Selasa (1/12).
Ketiga perusahan itu tengah mengupayakan “izin pemasaran bersyarat” untuk vaksin mereka. Izin akan diberikan setelah EMA menyatakan bahwa data yang dikirim cukup kuat untuk menjamin kualitas, keamanan, dan efektivitas.
Dalam pernyataan terpisah, EMA mengatakan bahwa berkas yang diajukan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, akan dievaluasi dalam rapat komite khusus yang akan diadakan sebelum 29 Desember. Sementara berkas pengajuan dari Moderna Biotech Spanyol, anak perusahaan biotek AS Moderna, akan dibahas paling lambat 12 Januari tahun depan.
Jika Badan Obat-obatan Eropa memberikan rekomendasi positif, Komisi Eropa, atas nama Uni Eropa, akan mempercepat proses pengambilan keputusan untuk memberikan otorisasi pemasaran bersyarat yang berlaku di seluruh negara anggota UE dan Area Ekonomi Eropa dalam beberapa hari, menurut juru bicara komisi tersebut.
Jika EMA memberikan rekomendasi positif, Komisi Eropa, atas nama Uni Eropa (UE), akan mempercepat proses pengambilan keputusan untuk memberikan otorisasi pemasaran bersyarat yang berlaku di seluruh negara anggota UE dan Area Ekonomi Eropa (European Economic Area/EEA) dalam beberapa hari, menurut juru bicara komisi tersebut.
Saat dunia sedang berjuang untuk mengatasi pandemi, sejumlah negara termasuk Prancis, Jerman, China, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat berlomba-lomba untuk menemukan vaksin.
Menurut situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 26 November tercatat 213 kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, dan 49 di antaranya sedang dalam uji klinis/ [xinhua]