WARTABUANA – Pilihan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memilih jalur perseorangan (independen) seolah menguji mesin-mesin politik PDI Perjuangan (PDIP).
Bahkan beberapa pengamat menyebut Ahok sedang berusaha ingin mengubah sistem di PDIP. Khususnya, terkait proses penjaringan kepala daerah.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, Ahok melakukan upaya dekonstruksi dari sistem yang dibangun partainya. Itu didapatkan dalam suatu dialog yang dilakukan bersama teman-teman Ahok.
Lantas, Ahok pun memberi deadline kepada PDIP agar segera memberi keputusan. Padahal, partai berlambang banteng moncong putih itu mempunyai mekanisme yang perlu dilalui bagi mereka yang ingin dicalonkan.
“PDIP tentu tidak mau yang kita upayakan semaksimal mungkin hanya karena seseorang mau jadi gubernur. Ini akan mendekonstruksi semua, ini akan merusak tatanan,” sebutnya di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Andreas mengatakan, jika ingin mendekonstruksikan sesuatu yang dibangun dengan proses, tentunya akan mengahadapi resistensi. Karena itu, PDIP rela melepas Ahok jika memang tidak mau mengikuti sistem yang ada.
PDIP menghormati keputusan Ahok untuk menempuh jalur peseorangan. “Pak Ahok punya pilihan kita hargai. PDIP tetap firm pada jalan,” ucap Andreas.
Andreas pun mengingatkan, PDIP memiliki kader-kader yang terbilang mumpuni untuk dijadikan kepala daerah. “Ada Bu Risma, Djarot, Ganjar, cukup banyak kader yang siap maju,” tandasnya. []