JAKARTA, WB – Salah satu Timses Jokowi-JK, Poempida Hidayatulloh menilai, sudah terlalu banyak kampanye hitam (black campaign) menyeang kubunya. Bahkan Poempida mencatat, hampir 80 persen serangan black campaign mengarah ke kubunya.
“Kurang dari 20 persen yang tertuju ke pasangan kandidat no. 1. Apakah ini tidak cukup dalam masalah penzaliman terhadap pasangan kandidat. Mengapa Bawaslu dan KPU diam saja?” ujar Poempida melalui pesan singkatnya yang diterima wartabuana, Senin (9/6/2014).
Selain berbagai serangan kampanye hitam, kata Poempida, saat ini juga sudah mulai terlihat gerakan kearah intimidatif seperti yang terjadi di Jogjakarta dengan menggunakan molotov.
“Mengapa memenangkan pasangan kandidat yang dijagokan harus dengan cara mengintimidasi pesaingnya. Dimana reformasi dan kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh UUD 45,” ujarnya.
Politisi dari Golkar ini menambahkan, perbuatan yang melanggar hukum dalam kampanye, sangat mencoreng demokrasi di negara yang membangun. Hal itu akan menjadi preseden buruk bagi stabillitas Nasional ke depan.
“Masyarakat harus segera bersikap dan tentukan pilihan. Caranya dengan melawan segala bentuk intimidasi yang terjadi. Laporkan pada yang berwenang. Tolak intimidasi dan provokasi melalui kekerasan,” tandasnya. []
Comments 10