JAKARTA, WB – Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto telah merampungkan pemeriksaan harta kekayaan yang ia miliki di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kesempatan tersebut Prabowo mengakui harta Kekayaanya bertambah dari tahun sebelumnya.
“Ya ada penambahan nilai dari harta kekayaan yang bergerak,” ujarnya di KPK, Rabu (24/6/2014).
Namun sayangnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu enggan memberikan keterangan secara pasti berapa harta yang ia miliki saat ini. Termasuk saat ditanya dari mana sumber-sumber kekayaan itu datang, Prabowo juga tidak mau memberikan keterangan yang jelas. “Nanti pada saatnya akan disampaikan,” katanya.
Prabowo hanya mengatakan terima kasih kepada KPK yang telah melakukan verifikasi terhadap harta kekayaan yang ia miliki dengan baik, teliti dan juga ramah. Bahkan ia mengaku tidak tahu bahwa sebelumnya tim KPK telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui jumlah hartanya di bukit Hambalang.
”Kami ucapkan terimas kasih kepada ketua KPK dan komisionernya karena telah melakukan verfikasi dengan ramah dan teliti. Saya juga baru tahu KPK sudah mengrim tim untuk mengecek ke rumah saya di atas (Hambalang), terangnya.
Sama halnya dengan Prabowo, calon wakil presiden nomor urut 1 Hatta Rajasa juga mengaku ad penambahan harta kekayaan yang ia miliki, meski tidak banyak perubahan. Ia mengatakan, kedatanganya bersama Prabowo ke KPK hanya untuk mengoreksi data harta kekayaan yang dimiliki oleh BPK dan KPK agar terjadi kecocokan. Mengenai berapa jumlah harta kekayaan yang ia miliki, Hatta mengatakan, nantinya akan disampaikan oleh KPU.
Diketahui, Prabowo pada tahun 2009 lalu, sempat melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Saat itu, harta Prabowo mencapai Rp 1,58 triliun dan US$ 7,57 juta. Sebagian besar kekayaan putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini berupa surat berharga.
Sementara Hatta, pada Juli 2012 juga pernah melaporkan harta Kekayaanya ke KPK. Saat itu Hatta menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Nilai total harta yang dilaporkan Hatta sekitar Rp 16,9 miliar dan 56.936 dollar AS. Nilai harta ini bertambah sekitar Rp 2 miliar dan 56.936 dollar AS dibandingkan laporan pada 2009. Total aset itu terdiri dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, serta giro dan setara kas lainnya. []