WARTABUANA – Prancis pada Sabtu (13/2) melaporkan 21.231 kasus baru COVID-19, menambah total kasus penularan coronavirus di negara itu menjadi 3.448.617, yang merupakan angka tertinggi keenam di dunia.
Data yang diunggah di situs web Badan Kesehatan Masyarakat menunjukkan 199 kematian yang disebabkan oleh virus tersebut dilaporkan dalam 24 jam terakhir, turun dari 320 pada Jumat (12/2). Dengan penambahan tersebut, total korban meninggal terkait coronavirus di Prancis kini mencapai 81.647, tertinggi ketiga di Eropa, setelah Inggris dan Italia, dan tertinggi ketujuh di dunia.
Dalam tujuh hari terakhir, ada total 10.037 pasien baru yang dirawat di rumah sakit akibat penyakit itu, termasuk 1.795 pasien yang dirawat di unit perawatan intensif, berdasarkan data dari badan tersebut.
Sejauh ini, sebanyak 2.888.430 orang telah mendapatkan setidaknya dosis pertama vaksin COVID-19, dan 639.899 di antaranya telah menerima suntikan dosis kedua, kata Kementerian Kesehatan Prancis.
Prancis menargetkan untuk menyuntik dosis vaksin COVID-19 kepada semua warganya yang berusia di atas 65 tahun pada akhir Mei dan semua orang dewasa pada akhir Agustus.
Saat dunia berjuang keras untuk mengendalikan pandemi, program vaksinasi juga tengah berlangsung di sejumlah negara menggunakan vaksin-vaksin coronavirus yang sudah mengantongi izin.
Korban meninggal terkait coronavirus di Prancis kini mencapai 81.647, tertinggi ketiga di Eropa, setelah Inggris dan Italia, dan tertinggi ketujuh di dunia.
Sementara itu, 242 kandidat vaksin, dengan 63 di antaranya dalam tahap uji klinis, masih dalam tahap pengembangan di sejumlah negara, termasuk Jerman, China, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, demikian menurut informasi yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Februari. [Xinhua]