JEPANG, WB – Gegara untuk memperingati pagelaran program tahunun perburuan Paus, Jepang mengklaim berhasil mendapatkan 177 ekor paus dari Samudra Pasifik.
Melansir independent.co.uk, perburuan diawali pada bulan Juni lalu. Dengan menggunakan tiga buah kapal besar, mereka meninggalkan pelabuhan untuk memulai musim berburu. Para nelayan dari tiga kapal itu berhasil menaklukkan 134 ekor paus Sei dan 34 ekor paus Minke.
Tak ayal, perburuan paus tersebut dianggap sangat kontroversial. Padahal sebelumnya Jepang sudah menandatangani moratorium International Whaling Commission (IWC) tentang perburuan paus.
Namun, Tokyo mengambil celah dengan tetap memburu paus dengan alasan untuk kepentingan penelitian. Menurut agensi nelayan Jepang, perburuan tersebut dimaksudkan untuk penelitian ilmiah.
Mereka akan mengumpulkan data dari dalam perut paus dan mengirimkan hasil penelitian untuk IWC. Moratorium internasional yang diselenggarakan pada 1986 tersebut melarang membunuh mamalia laut raksasa tersebut untuk tujuan komersil.
Pada tahun 2014, United Nations International Court of Justice (ICJ) meminta Jepang untuk mengakhiri program perburuan tahunan di perairan Antartika, dengan berkata bahwa proyek tersebut tidak memenuhi standar ilmiah konvensional.
Namun teguran itu hanya berlaku satu musim saja, Jepang kemudian melanjutkannya kembali tahun setelahnya di bawah program baru yang diklaim sebagai program ilmiah murni.[]