WARTABNUANA – Otoritas Zona Bebas Qatar (Qatar Free Zones Authority/QFZA) telah menandatangani perjanjian dengan Yutong, salah satu produsen bus terkemuka dunia asal China, untuk memproduksi bus listrik.
Menurut kesepakatan tersebut, beberapa bus listrik pertama akan diproduksi untuk ajang Piala Dunia FIFA 2022 Qatar. Yutong akan menyediakan 1.002 kendaraan untuk turnamen tersebut, termasuk 741 kendaraan listrik.
Yutong juga menandatangani perjanjian kerangka kerja pembangunan sebuah pabrik perakitan bus listrik di zona bebas Qatar untuk membantu negara Teluk itu beralih ke kendaraan ramah lingkungan serta memajukan industri otomotifnya melalui transfer teknologi.
Upacara penandatanganan yang digelar secara daring pada Senin (30/11) tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Qatar Abdullah bin Nasser bin Khalifa Al Thani, Menteri Transportasi dan Komunikasi Jassim bin Saif Ahmed Al-Sulaiti, Duta Besar China untuk Qatar Zhou Jian, dan CEO QFZA Lim Meng Hui.
Produsen bus China Yutong akan menyediakan 1.002 kendaraan untuk Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, termasuk 741 bus listrik, dengan kedua pihak sepakat akan mendirikan pabrik perakitan kendaraan listrik di zona bebas Qatar.
“Keputusan Yutong untuk mendirikan pabrik perakitan kendaraan listrik di zona bebas Qatar menunjukkan awal baru bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Qatar,” ujar Zhou kepada Xinhua.
Duta besar itu mengatakan bahwa kesepakatan tersebut memperluas cakupan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara dan membantu mencapai strategi transportasi hijau Qatar.
Lebih lanjut, sang duta besar menambahkan bahwa sejak hubungan diplomatik terjalin, China dan Qatar menjadi sebuah model untuk kerja sama infrastruktur, energi, dan industri teknologi tinggi.
Sementara itu, Lim mengatakan kepada Xinhua bahwa perjanjian kerja sama yang ditandatangani antara China dan Qatar merupakan hal yang sangat penting dan akan membantu meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Lim berharap kerja sama antara QFZA dan Yutong akan mendorong lebih banyak perusahaan China untuk membangun pabrik di Qatar guna meningkatkan pengembangan industri di negara Timur Tengah tersebut. [Xinhua]