WARTABUANA – Dari ocehan Robby Abbas, mucikari artis yang ditangkap beberapa waktu lalu, polisi berhasil mengungkap satu sindikat prostitusi online yang melibatkan artis. Hasilnya, selain meringkus O dan F yang diduga sebagai mucikari, polisi juga mengamankan NM dan PR, artis yang merangkap jadi penjaja cinta online.
Pengungkapan dan penangkapan Pada Kamis (10/12/2015) malam itu bisa dilakukan setelah jajaran Reserse Kriminal Polri melakukan monitoring teradap O dan F. Kemudian dilakukan penyamaran seolah-olah pelanggan yang butuh artis untuk diajak kencan. Setelah para terduga “masuk perangkap”, barulah dilakukan penangkapan.
Saat ditangkap, kedua artis yang juga model itu dalam posisi siap “melayani”. Keduanya diamankan di sebuah hotel bintang lima di kawasan Bundarab HI, Jakarta Pusat. Hotel tersebut dikenal menjadi langganan kalangan atas dan biasa dijadikan tempat kongkow mucikari papan atas.
Menurut Umar, penangkapan ini berawal dari penelusuran anggota reserse Mabes Polri dari keterangan Robby Abbas. Polisi yang menyamar berhasil mengontak O dan sepakat melakukan transaksi dengan tarif antara Rp 60 juta sampai Rp 125 juta.
Tersangka O meminta DP atau uang tanda jadi Rp 10 juta, sisanya dibayar setelah anak buah O menjalankan ‘tugas’nya. “Kami dapati dalam keadaan siap pakai, di kamar juga ada anggota polisi yang berpura-pura menjadi konsumen, tapi belum sempat terjadi apa-apa,” ujar Umar.
Dalam melakukan komunikasi dengan konsumen, pelaku melakulan via pesan singkat, kemudian bertemu langsung dan diperlihatkan foto sang artis.
Dari pemeriksaan, F mengaku manajer NM, dan O adalah karyawan klub malam kelas atas, O. Diduga,F adalah perantara dikalangan artis yang biasa jual diri, sedangkan O berperan sebagai mucikari.
“Tersangka atas nama O dan tersangka atas nama F. Keduanya dikenakan Pasal 2 UU nomor 21 tahun 2002 tentang tindak pidana perdagangan orang,” kata Umar.
Menurut Umar, tarif sebesar itu hanya untuk sebagai barang bukti, polisi mengamankan telepon genggam dan bukti transfer uang.
Dari telepon genggam yang disita, polisi menemukan foto sejumlah pelanggan NM yang diduga berasal dari kelas menengah ke atas, ada pejabat adan juga pengusaha. “Dalam handphone O akan dilacak siapa saja konsumennya,” katanya. []