JAKARTA, WB – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang terpilih Said Aqil Siradj berjanji akan mengedapankan NU dalam menjawab tantangan jaman. Dan yang utama tidak menggunakan NU sebagai kepentingan politik.
“PBNU selama lima tahun saya pimpin tentu masih banyak yang belum diperbuat. Oleh karena itu yang kurang akan diperbaiki di masa kepemimpinan selanjutnya sesuai kemampuan saya,” ujar Said.
Menurut dia ancaman liberalisme, sekularisme dan Islam radikal dinilai merusak citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Selain itu ada lima program yang akan difokuskan yaitu program kepemudaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, dan penguatan ideologi ahlussunnah wal jamaah.
Perlu diketahui Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di alun-alun Jombang Jawa Timur menghasilkan ketua umum Said Aqil Siradj. Said terpilih secara aklamasi setelah mendapat perolehan 287 suara.
Ada enam nama yang masuk dalam tahap penyaringan ini diantaranya As`ad Ali Said yang memperoleh 107 suara.
Kemudian Hilmi Muhammadiyah 3 suara, Alam 1 Adnan 1 suara.
Selain itu, Idrus romli 1 suara, Gus Mustofa Bisri 1 suara dan abstain 2 suara. Jadi total keseluruhan ada 417 suara yang merupakan pengurus wilayah dan cabang NU tanfidziah.
Pada putaran kedua calon Ketum PBNU As`ad Ali Said yang meraih 107 suara mundur dari persaingan. Sehingga membuat Said secara resmi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.[]