JAKARTA, WB – Kepala pusat data dan informasi Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin Humas BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pencarian korban pendaki, Eri Yunanto (21) mahasiswa Teknik Industri Universitas Atmajaya Yogyakarta, yang jatuh di kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5) pukul 11.00 WIB terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
“BPBD Kabupaten Boyolali dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi mengkoordinir 150 personil tim SAR gabungan dari tim reaksi cepat (TRC) BPBD Boyolali, tim search and rescue (SAR) Boyolali, SAR Klaten, SAR DIY, Mapala, Taman Nasional Gunung Merapi, relawan dan lainnya,” jelas dia seperti keterangan yang diterima Wartabuana,com.
Dia mengatakan tiga tim SRU (Search Rescue Unit) sudah berada di bibir kawah Gunung Merapi sejak Minggu pagi. SRU bertugas merintis jalur dan memasang tali ke bawah. Korban berada pada kedalaman sekitar 300 meter dari bibir kawah sehingga evakuasi dengan teknik vertical rescuer.
“Tim SRU saat ini sudah berada pada kedalaman 50 meter dari bibir kawah. Kondisi medan berat. 12 orang sudah dapat dikerahkan yaitu enam orang di bibir kawah untuk memegang tali (sebagai anchor) dan enam orang sepanjang jalur tali. Pergantian personil di bagian atas dikoordinir dari poskodal Selo,”imbuh dia.
Lebih lanjut dia menambahkan rencana tim SAR yang sudah berada di kawah Merapi bermalam di tempat itu untuk melanjutkan evakuasi besok pagi. Namun berhubung angin kencang di puncak kawah Merapi maka tim SAR menginap 200 meter dari puncak Merapi ke arah Pasar Bubrah BPBD Boyolali memenuhi kebutuhan logistik bagi tim SAR.
“Rekomendasi dari Badan Geologi agar evakuasi dan pemasangan alat di jalur harus dilakukan sebelum jam 12.00 siang karena sinar matahari berpengaruh terhadap gas beracun. Suhu di kawah sekitar 160-420 derajat celsius,” tandas dia. []