JAKARTA, WB – Salah satu media Australia, news.com.au, pada Jumat (13/3/2015) mengupas sosok terpidana mati yang tergabung dalam Bali Nine, Myuran.
Menurut media Australia tersebut sebagai seorang terpidana, Myuran merupakan sosok seniman handal khususnya dalam hal melukis. Selama dalam kurungan prodeo, Myuran sering menumpahkan perasaannya di kanvas. Melukis potret diri dan keluarganya, ke atas kanvas.
Yang terakhir, saat Myuran dipindahkan ke Nusakambangan, dia sempat melukis sebutir peluru di atas meja. Sebelumnya Myuran juga telah melukis sebuah tiang kayu dan kursi yang biasa digunakan untuk menahan terpidana sebelum mereka ditembak mati.
Beberapa karya dari sosok yang berusia 33 tahun itu dikerjakannya dalam dua bulan setelah permohonan grasinya ditolak. Beberapa karya Myuran itu akan ditampilkan pada pameran dan lelang seni tahanan di Bali, malam ini.
Namun karya-karya Myuran tidak akan dilelang atau dijual. Seorang guru dari Norwegia, Oivind Zahlsen, yang telah bersama dan mendampingi Myuran di penjara selama rehabilitasi, telah melihat 22 lukisan akhir Myuran sebelum ia dipindahkan dari Bali ke Nusakambangan. Sambil menunggu waktu eksekusi, di Nusakambangan Myuran sendiri belum lagi melukis.[]