WARTABUANA – Sedikitnya 20 orang tewas dalam rentetan badai musim dingin di seluruh Amerika Serikat (AS) selama beberapa hari terakhir, menurut laporan media lokal pada Selasa (16/2).
Hingga Selasa malam waktu setempat, sekitar 115 juta orang berada di jalur badai berikutnya, mulai dari Texas di barat daya AS hingga Massachusetts di timur laut AS, kata Layanan Cuaca Nasional AS.
Di Texas, lebih dari 3 juta orang masih tanpa listrik pada Selasa sore. Seorang wanita dan tiga anak di Kota Sugar Land meninggal pada Selasa pagi akibat kebakaran rumah saat berusaha menghangatkan diri.
Di North Carolina, sedikitnya tiga orang tewas dan 10 lainnya luka-luka setelah tornado melanda kota tepi pantai itu pada Senin (15/2) malam, lapor USA Today.
Di Negara Bagian Tennessee, sebelah selatan AS, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun meninggal setelah jatuh ke kolam yang tertutup es pada Minggu (14/2) saat badai musim dingin, kata pihak berwenang setempat.
Penyebab kematian lainnya termasuk tabrakan mobil dan keracunan karbon monoksida.
Cuaca yang sangat tidak bersahabat ini juga membuat sejumlah lokasi vaksinasi COVID-19 terpaksa ditutup, serta menyebabkan penundaan pengangkutan dan pengiriman vaksin ke seluruh AS.
Badai musim dingin berikutnya yang disertai salju dan es diperkirakan melanda wilayah South dan Midwest pada Rabu (17/2) sebelum menghantam wilayah Mid-Atlantic dan Northeast pada Kamis (18/2), papar badan pengamat cuaca itu. [Xinhua]