BEKASI, WB – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu memberi apresiasi atas dibukannya tempat penginapan kaum manula (Senior Living) The Care Senior Living, D Khayangan Jababeka Residence.
Menurut Eka, diluncurkannya D Khayangan akan menjadi pelopor khususnya di Indonesia sebagai tempat nyaman dan aman bagi hunian para lanjut usia atau yang sudah memasuki masa pensiun.
“Lokasi Ini sebagai bentuk apresiasi dibidang pariwista, dan ini akan meningkat terus. Banyak hal positif, dari keberadaan senior living ini,” papar Marie saat dijumpai usai memberikan sambutan di tempat hunian Senior Living D Khayangan, di Cikarang, Kamis (25/9/2014).
Jika berbicara prospek bisnis, rumah senior living ini diakui Marie, akan berpotensi menjanjikan. Hal itu mengacu dari data statistik kependudukan dimana saat ini terdapat 10 persen penduduk Indonesia diatas 65 tahun. Dan diprediksi di tahun 2030 akan ada 16 juta lansia di Indonesia. Itu artinya, akan banyak dibutuhkan tempat para pensiunan dan lanjut usia.
“Jelas makin kedepan, kebutuhan itu akan meningkat. Hal ini bisa menjadi last kehidupan mereka untuk menikmati sisa hidup, ini jelas jadi target market yang bisa dilakukan,” ujar Marie.
Namun sayangnya untuk saat ini, yang masih menjadi kendala didalam pelaku usaha rumah hunian senior living adalah bagaimana cara mengubah pola pikir masyarat di Indonesia. Pasalnya selama ini mereka mengenal kalau rumah hunian senior living akrap dengan nama sebutan panti jompo, sebuah gambaran dimana para anak sudah enggan untuk mengurus kedua orang tuanya.
“Itu yang masih sulit, tapi mengubah Pola pikir, mungkin kedepannya akan berubah dengan sendirinya. Secara kultur mungkin harus dikembangkan ini bukan rumah jompo. Tetapi tempat mereka untuk berkreasi, santai,nyaman dan bisa untuk produktif kembali,” ujar Marie.
Selain mengubah pola pikir, Marie juga melihat bahwa sebagian ada orang tua yang memang disaat memasuki usia senjanya memilih untuk mandiri tanpa harus membebani kehidupan anaknya.
“Saya juga tidak mengharapkan kalau nanti anak saya yang akan mengurus saya. Tapi kita tetap berharap mandiri dan yang terpenting, kita tidak merasa anak membuang kita, dan juga sebaliknya, orang tua tidak merasa dibuang oleh anaknya,” tandas Marie.[]