DONETSK, WB- Serangan bom di lift Donestsk, Ukraina Timur menewaskan komandan pemberontak Ukraina Aseny Pavlov pada Minggu (16/10/16).
Menurut keterangan toritas setempat, menyebut insiden tersebut merupakan deklarasi perang.
Selama ini Rusia yang mencaplok wilayah semenenanjung Krimea di Ukraina pada 2014, mendukung gerakan separatis di timur Ukraina tersebut. Setidaknya, hampir 10.000 jiwa tewas akibat pemberontakan ini.
Pavlov, yang lebih dikenal dngn nama Motorola, memimpin batalion Sparta & menjadi komandan pemberontak yang disegani.
Alexander Zakharchenko, perdana menteri daerah separatis Republik Rakyat Donetsk, mengatakan Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah melanggar gencatan senjata dan mendeklarasikan perang.
Pavlov terbunuh akibat sebuah bom yang dipasang di dalam lift di sebuah gedung. Pada Mingu malam kemarin, tempat pengeboman itu dikelilingi oleh truk militer, kendaraan lapis baja ringan dan sekitar 50 orang bersenjata. Seorang anggota pemberontak menyatakan, satu pengawal Pavlov pun tewas akibat ledakan itu.
Pihak-pihak yang terlibat konflik Ukraina menyepakati perjanjian damai dukungan Jerman dan Prancis pada Februari 2015, tetapi meski perjanjian Minsk berhasil meredakan pertempuran, konflik masih berkecamuk.[]