JAKARTA, WB- Indonesia tengah memasuki pemerintahan baru dengan dilantiknya Joko Widodo sebagai presiden bersama Jusuf Kalla sebagai wakil presiden. Selanjutnya Jokowi akan mengumumkan struktur kabinetnya. Komposisi kabinet yang akan dibentuk oleh Jokowi nantinya akan mempengaruhi investor.
Saat ini indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif, Selasa (21/10/2014). Konidisi ini akan tetap terus mengalami perubahan seiring dengan terbentuknya pemerintahan Jokowi secara mapan dan kuat. Perubahan itu bisa terjadi pada Pasar saham AS melanjutkan penguatan seiring kinerja positif perusahaan di Indonesia.
Di triwulan ketiga ini, Penguatan terjadi atas indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,12 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,91 persen. Sementara total investasi langsung (foreign direct investment/FDI) di Indonesia meningkat karena sektor tersier. FDI Indonesia naik menjadi 6,8 persen secara tahunan pada triwulan ketiga tahun ini dari 3,6 persen pada triwulan sebelumnya.
Sedangkan di pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data PDB Tiongkok kuartal ketiga yang diperkirakan melambat. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,16 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun 0,60 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak sangat relatif.
Dari informasi yang dihimpun, IHSG masih diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat untuk kemudian ditutup pada level 5.040 atau naik 0,23 persen pada perdagangan kemarin. “Pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak variatif mencoba naik dan coba menguji resistance terdekat di 5.104 dan support di 4.974,” tulisnya.[]