WARTABUANA – Pada hari ke-11 pencarian dan pengevakuasian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali membawa delapan kantong jenazah yang berhasil dievakuasi tim penyelam. Dengan demikian, jumlah total kantong jenazah yang telah berhasil dievakuasi menjadi 195 kantong.
JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Laut Jawa, terus menjadi lokasi operasi di sektor prioritas I yang telah diberi tanda untuk penyelaman, di mana ditanda tersebut dicurigai terdapat korban yang belum ditemukan.
Titik penanda penyelaman yang sebelumnya menggunakan Kapal Teluk Bajau Victory milik Pertamina, kini diganti dengan KR Baruna Jaya I milik BPPT. Kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan scan side zonar, multi beam echo sounder (MBES), ping locator untuk mendeteksi bagian kotak hitam cockpit voice recorder (CVR), dan remotely operated underwater vehicle (ROV).
“Target operasi Basarnas selama masa perpanjangan adalah terus mencari dan mengevakuasi korban yang diduga masih berada di dasar laut. Korban yang ada di sekitaran puing dan serpihan pesawat, dengan radius 250 meter, ” ujar Tim SAR.
Terkait pencarian CVR yang menjadi tanggung jawab dan tugas KNKT, telah dikerahkan empat alat ping locator yang telah disiapkan di atas KR Baruna Jaya I. Jika alat tersebut berhasil mendeteksi sinyal CVR, maka sebagian penyelam Basarnas siap turun tangan untuk membantu proses pencarian hingga pengangkatannya. []