JAKARTA, WB – Lembaga Survei dan Poling Indonesia (SPIN) memastikan, nyaris 100 persen warga etnis Tionghoa dan pemeluk agama non muslim di Jakarta akan memilih pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Ahok-Djarot.
Ada 8 persen warga Jakarta keturunan etnis Tionghoa yang menurut hasil survei SPIN, 90 persennya memilih Ahok-Djarot di Pilgub 16 Februari 2017 nanti. “Hanya 4 persen yang mendukung pasangan Anies-Sandi dan 1 persen mendukung Agus Sylvi dan hanya 6 persen yang belum menentukan pilihan,” ujar Direktur SPIN, Igor Dirgantara, Minggu (18/12/2016).
Survei yang dilakukan pada 5 sampai 14 Desember 2016 yang melibatkan 773 responden itu juga menyimpulkan, etnis Jawa yang ada sebesar 38 persen dari penduduk Jakarta, ada 23 persen yang memilih Anies-Sandi, 22 persen memilik Ahok-Djarot dan 20 persen memilih Agus-Sylvi. Sementara itu ada sekitar 34 persen yang belum tentukan pilihan.
Sedangkan etnis Betawi yang berjumlah 34 persen dari masyarakat Jakarta, 29 persen akan pilih Anies-Sandi, memilih Agus-Sylvi 27 persen dan Ahok-Djarot 12 persen dengan jumlah yang belum menentukan pilihan 31 persen.
Untuk Etnis Sunda yang ada di Jakarta, kata Igor, ada sebesar 14 persen dari penduduk Ibukota. Mereka akan memilih Agus-Sylvi sebanyak 29 persen, memilih Anies-Sandi 21 persen dan Ahok-Djarot 16 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan masih 34 persen.
Dari segmen agama, umat Kristiani yang jumlahnya 9 persenakan memilih pasangan Ahok-Djarot 94 persen, memilih Agus-Sylvi 4 persen dan memilih Anies-Sandi nihil (0 persen) dan hanya 2 persen yang belum menentukan pilihan.
Survei juga menanyakan mengenai kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok. Sebanyak 48 persen masyarakat Jakarta mengetahui kasus tersebut. Meski begitu masih ada sebanyak 27 persen tetap akan mendukung ahok, dan 51 persen tidak mendukung.
Survei ini dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Margin of error 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan melalui tatap muka langsung dengan bantuan kuisioner. Uji kualitas dilakukan melalui spot check dengan mengambil 20 % dari total sample. []