JAKARTA, WB – Kesulitan ekonomi dan meningkatnya harga bahan baku membuat alasan sebagian orang untuk melakukan berbagai cara demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari mencuri, merampok, berjudi, hingga menipu orang lain dengan memasukan zat kimia berbahaya formalin di makanan.
Biasanya formalin ini digunakan untuk pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian. Selain itu pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Kemudian, bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Selain itu, dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas
Seperti di pusat perbelanjaan kawasan Depok, Jawa Barat ditemukan tahu mengandung formalin di Hypermart Depok Town Square (Detos). Hal ini diketahui setelah Pemkot Depok dan Polresta Depok menggelar inspeksi mendadak.
“Dari uji sampel menunjukkan bahwa tahu ini mengandung formalin,” ujar Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail. Tahu berformalin yang dimaksud katanya adalah tahu Cibuntu berwarna kuning.
Selain tahu, petugas juga berhasil menemukan makaroni yang didalamnnya terdapat bangkai kecoa.
“Meki tanggal kedaluwarsanya belum, tapi ini sudah tidak layak,” imbuh Nur Mahmudi.
Kendati demikian, Store Manager Hypermart Detos, Dodi Rahadi, beranggapan tahu tersebut layak dikonsumsi karena surat izin yang dimiliki produsen dan suplier lengkap.
“Produsen dan suplier tahu punya sertifikat halal dan surat sehat dari Dinas Kesehatan,” jelas dia. Namun, Hypermart Detos tidak memiliki alat ujinya dan juga tenaga ahlinya. Jadi, kata dia hanya berpatokan dari informasi produsen saja.
“Yang penting kami mendapatkannya dari produsen dan diberi jaminan,” tandas dia. []