JAKARTA, WB – Ratusan petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, dan Polri merazia tiga tempat kos di wilayah Jakarta Timur pada Selasa (28/4/2015) malam. Hasilnya, 17 orang diamankan, delapan diantara mereka adalah pasangan mesum.
“Ini dalam rangka tertib hunian, tertib bangunan, dan tertib kependudukan. Khusus untuk tertib hunian, sekarang ini banyak terjadi kos-kosan yang dijadikan tempat negatif. Jadi kita lakukan sidak,” kata Wali Kota Jaktim, Bambang Musyawardana di sela-sela razia tersebut.
Menurut Bambang pihaknya akan terus melakukan razia. Sebab semua kos-kosan di wilayahnya tak bisa dirazia dalam satu hari. “Upaya itu bukan hanya malam ini saja. Kita akan lakukan secara sporadis dan tidak menentu akan kita lakukan juga,” janjinya.
Lokasi pertama target razia adalah Rumah Kost Guntari di Jalan Raya Penggilingan Nomor 28, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung. Disini petugas mengangkut 8 orang pasangan mesum. Kejadian ini pun dijadikan tontonan gratis oleh ratusan warga sekitar yang berkerumun diluar.
Kemudian tempat kedua yang disambangi petugas, yakni kos-kosan di wilayah Buaran, tepatnya di Jalan Raden Inten, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit. Tempat kosan yang terletak di dekat flyover Buaran ini pun cukup tersembunyi. Pasalnya, tak ada papan nama yang menunjukkan ada kos-kosan disana.
Kosan di Buaran tersebut terletak diatas Rumah Makan Bakso Kepala Sapi dan Sop Iga Sapi. Dari luar, memang terlihat seperti rumah makan biasa saja. Tapi ternyata diatasnya terdapat kos-kosan dengan belasan pintu, yang dipisahkan dengan papan-papan triplek. Luas kamarnya pun terbilang cukup sempit.
Disini, petugas menemukan 3 orang gadis dan 2 jejaka yang berada dalam satu kamar. Mereka langsung diangkut petugas, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selanjutnya. Selain mereka berlima, petugas juga mengangkut ibu pemilik kosan tersebut.
Di tempat kosan ketiga yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 35A, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, petugas mendapati 3 wanita yang tak memiliki kartu identitas. Saat dimintai keterangan, mereka mengaku wanita panggilan yang bekerja di panti pijat dan sedang menunggu pelanggan. []