WARTABUANA – Di Tiongkok, ada cara yang sangat unik untuk mengatasi stres berat. Sebuah tempat konsultan psikologi di Shenyang, Tiongkok, menawarkan jasa terapi peti mati untuk menyembuhkannya.
Pasien akan menulis `pesan terakhir,` berbaring di dalam peti mati dan kemudian ditutupi oleh kain kafan. Agar lebih meyakinkan, bahkan sepanjang sesi terapi akan diperdengarkan musik-musik menyayat hati.
Setelah lima menit, keheningan akan dipecah oleh suara tangisan bayi dan konsultan klinik membuka tutup peti dengan diiringi oleh lagu ceria. Hal ini dianggap sebagai proses `kelahiran kembali` bagi si pasien yang diharapkan dapat menjalani hidup baru dan meninggalkan penderitaan di kehidupan sebelumnya.
Menurut surat kabar Shenyang Evening News, hingga saat ini sudah lebih dari 2 ribu pasien yang telah `lahir kembali` melalui prosesi aneh tersebut. Walaupun tidak masuk akal, kelihatannya para pasien disana cukup puas dengan metode terapi tersebut.
“Selama bertahun-tahun saya mengalami depresi berat dan telah mencoba bunuh diri berkali-kali. Namun berkat terapi ini, saya kini justru ingin lebih membaur pada kehidupan sosial – bahkan terlibat dalam kegiatan amal,” ujar Huang, seorang pasien dari klinik tersebut.
Menurut konsultan Tang Yulong yang bekerja disana, sebelum membawa pasien untuk mengikuti terapi ini, tentunya semua harus dianalisa terlebih dahulu. Tang berpendapat tidak semua orang cocok untuk menjalani terapi kematian tersebut.
Aneh memang jika memikirkan bagaimana hanya dengan berbaring di dalam peti mati selama 5 menit bisa efektif jadi terapi kejiwaan. Namun tentunya setiap orang memiliki pemikiran berbeda dan punya hak untuk mencari pengobatan yang paling cocok. []