KUALA LUMPUR, WB – Keluarga dari korban pesawat Malaysia MH17 yang ditembak di Ukraina berkumpul di bandara Kuala Lumpur Jumat (18/7/2014) pagi untuk meminta kejelasan dari tragedi naas tersebut.
Pesawat Boeing 777 dengan jumlah 295 penumpang tersebut seharusnya dijadwalkan untuk tiba di Kuala Lumpur dari Amsterdam, pukul 6 pagi ini. Setelah ditembak dengan misil, pesawat ini hancur total di perbatasan Ukraina-Rusia.
“Saya melihat kabar ini di TV. Adik saya seharusnya ingin pergi bersama putranya, namun putranya tidak mau,” ujar Akma Mohammad Noor, salah satu keluarga dari korban Rahimah yang tewas di MH17, kepada Reuters.
Seperti kebanyakan umat Muslim, Rahimah bermaksud pulang ke Malaysia untuk Lebaran Idul Fitri, pada tanggal 28 Juli mendatang. Namun siapa sangka penerbangan ini berakhir dengan sangat tragis. Menurut Akma, Rahimah sudah lima tahun tinggal di Jenewa dan ini adalah kepulangannya untuk pertama kali.
Penembakan ini diduga dilakukan oleh kelompok separatist teroris Ukraina, yang berjuang untuk menyatukan wilayah timur Ukraina dengan Rusia. Namun militan ini menyanggah tuduhan tersebut.
Tragedi yang menimpa MH17 menjadi kedua kalinya bencana penerbangan Malaysia Airlines tahun ini. Beberapa bulan sebelumnya, pesawat MH370 hilang tanpa jejak dengan 239 penumpang dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Banyak keluarga korban MH17 yang protes karena pihak penerbangan tidak memberikan informasi lebih detil akan kecelakaan ini. Bahkan pihak MAS (Malaysia Airlines System) belum mengeluarkan daftar nama korban, membuat pihak keluarga semakin murka.
Pukul 8 pagi waktu setempat tadi, MAS melalui akun Twitter mengungkapkan tengah melakukan investigasi dan detil kecelakaan ini akan dirilis begitu sudah selesai. []