JAKARTA, WB – Meski sudah terpilih sebagai presiden AS, Donald Trump, kembali membuat pernyataan heboh. Kali ini ia menuding telah terjadi kecurangan serius dalam pemililihan presiden pada 8 November lalu.
Ia mengatakan `jutaan orang` telah memberikan suara mereka secara ilegal. Tudingan itu ia lontarkan di akun Twitter pribadinya. Namun sayangnya tudingan Politisi Partai Republik itu tidak disertai bukti pendukung.
Trump membuat kejutan dalam persaingan menuju kursi Gedung Putih melawan Hillary Clinton yang diusung Partai Demokrat. Ia kalah suara tipis dari Clinton dalam hal popular vote (kartu suara), tapi memenangi electoral college yang sangat penting, yang menentukan kepresidenan AS.
Miliarder asal Manhattan, New York, itu menyatakan ia akan memenangi popular vote andai tidak ada `jutaan orang yang memilih secara ilegal`. Klaim itu disampaikannya untuk merespons penghitungan suara ulang di Negara Bagian Wisconsin, tempat yang dimenanginya.
“Selain memenangi electoral college dengan suara signifikan, saya juga akan memenangi popular vote jika Anda mengurangi suara jutaan orang yang memilih secara ilegal,” kecam Trump lewat Twitternya.
Meski telah mengeluarkan peringatan kecurangan sebelum pilpres, ia tidak mengajukan komplain seperti itu setelah tak terduga memenangi pilpres 8 November.[]