JAKARTA, WB – Koordinator Indonesia Police Watch ( IPW), Neta S Pane memberi apresiasi atas kinerja Polres Jember, Jatim, yang dinilai cepat mengungkap pelaku penembakan Dedi (25), seorang mahasiswa yang tewas.
“Polres Jember diharapkan segera mengungkap pelakunya dengan transparan. Meskipun pelakunya disebut-sebut seorang polisi, Polres Jember harus mengusutnya secara tuntas agar kasusnya bisa segera diadili,” ujar Neta dalam siaran persnya, Senin (13/3/2017).
IPW mencatat, dalam waktu kurang dari 24 jam Polres Jember berhasil menangkap pelaku di Banyuwangi. Padahal banyak kasus penembakan di Indonesia, terutama yang dilakukan orang tak dikenal dijalanan, hingga kini belum terungkap dan pelakunya masih bebas.
“Sebab itu apa yang dilakukan Polres Jember patut diapresiasi. Apalagi akhir-akhir ini kasus penembakan di Indonesia kian marak dan menjadi salah satu kejahatan yang menakutkan,” ujarnya.
Neta melanjutkan, pada tahun 2013 ada 35 kasus penembakan. Tahun 2014 ada 25 kasus. Tahun 2015 ada 30 kasus penembakan yang menewaskan 11 orang dan 13 lainnya luka. Tahun 2016 melonjak menjadi 51 kasus penembakan yang menyebabkan 15 orang tewas dan 46 luka. Sedangkan selama tiga bulan pertama 2017 sudah ada 12 kasus penembakan yang menyebabkan 5 orang tewas dan 6 luka.
“Sebagian besar korban terkena tembakan air softgun. Teror penembakan, terutama yang dilakukan oleh orang tak dikenal menjadi kejahatan yang menonjol di Indonesia sepanjang lima tahun terakhir,” tandas Neta.[]