WINA, WARTABUANA – Sekitar 2.000 orang melakukan aksi unjuk rasa di depan Cafe Prueckel, setelah beberapa pasangan lesbian mengaku diusir oleh pihak Cafe akibat berciuman.
Cafe Prueckel merupakan Cafe berusia 112 tahun yang sangat menjaga prilaku masyarakat dikota tersebut.
“Mereka bermesraan di dalam kafe, dan kami harus menjaga standar perilaku yang diakui masyarakat,” ujar Cafe membenarkan telah mengusir pasangan lesbian.
Namun dengan tindakan pengusiran tersebut, Cafe Prueckel seketika menjadi perhatian para pengunjuk rasa. Peserta demo mengatakan aksi protes ini bertujuan menarik perhatian masyarakat luas akan adanya diskriminasi terhadap kaum gay dan lesbian.
“Kini, reaksi mereka atas tindakan kami berlebihan,” ujar sang manager.
Anastasia Lopez, peserta demo berusia 26 tahun, mengaku diusir Christi Sedlar, manajer kafe, saat bermesraan dengan Eva Prewein, berusia 19 tahun.
Sedlar mengatakan; “Bermesraan harusnya dilakukan di rumah bordil. Ini Cafe tradisional.”
Sedlar mengatakan mereka diusir bukan karena lesbian, tapi karena bermesraan. Menurutnya, siapa pun yang bermesraan di didalam Cafe harus diusir.
Kota Wina memang dikenal sebagai kota yang menghargai keberadaan Gay dan Lesbian. Dikota itu kerap dihelat berbagai acara gay, biseksual, dan cross dressing.[]