JAKARTA, WB – Serangan pelaku jahil peretas (hacker) ke jaringan internet tanah air, ternyata makin menghawatirkan. Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) FTII Irwin, saat penandatanganan MOU dengan TNI AD, di Kantor Mabes AD, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Irwin mengatakan, para peretas itu ternyata jumlahnya cukup mencengangkan. Bahkan Federasi Terknologi Informasi Indonesia (FTII) mencatat 42.000 serangan cyber menyerang melalui jaringan internet Indonesia.
”Kami mendata per harinya bisa mencapai 42.000 serangan cyber yang menyerang lewat sistem internet kita. Tanpa kita sadari serangan tersebut bisa juga mengancam pertahanan dan keamanan negara karena para hacker luar memang mengincar fasilitas vital di dalam negeri,” kata Irwin.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Budiman mengatakan, terkait banyaknya ancaman para peratas itu, TNI menyarankan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk bisa belajar Teknologi Informasi (TI)
”Kemajuan dunia cyber khususnya untuk bidang militer sangat maju. Bagaimana negara-negara tetangga dan negara lain sudah sangat maju dalam bidang teknologi kemiliteran. Untuk itu kita juga perlu untuk menangkal serangan-serangan cyber dari luar,” kata KSAD ini.
Menurut Budiman kemampuan dibidang IT, tersebut perlu untuk menangkal perang cyber yang kian hari kian canggih.
”Kita perlu meningkatkan kemampuan di bidang TI untuk mengatasi serangan-serangan yang bersumber dari sistem teknologi informasi,” tandas Budiman. []
Comments 5