WARTABUANA – Arab Saudi memutuskan untuk menyudahi krisis diplomatik yang kian memburuk dengan Iran. Hal ini menyusul serbuan demonstran ke Kedutaan Besar Saudi di Tehran.
Kedua negara saling berebut pengaruh di kawasan menyusul eksekusi yang dilakuan Saudi terhadap seorang ulama terkemuka Syiah.
Adel Al Jubeir Menteri Luar Negeri Arab Saudi menuturkan serangan di Tehran bersamaan dengan apa yang disebut serangan sebelumnya di Iran terhadap kedutaan besar-kedutaan besar asing di sana dan dengan kebijakan Iran mendestabilisasi kawasan Timur Tengah dengan menciptakan “sel-sel teroris” di Arab Saudi.
“Kerajaan, sesuai dengan realitas-realitas ini, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran dan permintaan pergi delegasi-delegasi misi diplomatik kedutaan besar dan konsulat (Iran) serta biro-biro terkait dalam waktu 48 jam. Duta Besar (Iran) telah dipanggil untuk memberi tahukan hal ini,” kata Adel al-Jubeir seperti dilansir Reuters.
Dijelaskan Adel Iran diberi waktu 48 jam untuk meninggalkan Saudi. Sebelumnya demonstran Iran menyerbu Kedutaan Besar Saudi di Tehran, Minggu (3/1) dini hari sedangkan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei memperkirakan “pembalasan ilahi” atas eksekusi Sheikh Nimr al-Nimr yang merupakan penentang paling vokal keluarga kerajaan Al Saud yang memerintah Saudi. []