USA, WB – Karena berbagai sebab, banyak ibu yang akhirnya memilih membeli ASI secara online. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan ASI eksklusif bayi mereka.
Namun belakangan yang membeli ASI secara online haruslah hati-hati. Pasalnya, sebuah studi di Ohio, Amerika Serikat mengatakan bahwa 10 persen ASI yang dijual online tak murni berasal dari manusia, melainkan sudah dicampur dengan susu sapi.
Penelitian ini dilakukan oleh Sarah Keim dari The Research Institute at Nationwide Children`s Hospital, Columbus, Ohio. Keim dan rekan-rekannya meneliti DNA dari 102 sampel ASI yang dijual secara online sejak tahun 2012.
Hasil penelitian mengatakan bahwa seluruh produk tersebut mengandung DNA manusia. Namun 12 di antaranya mengandung jejak DNA yang berasal dari sapi. 10 di antaranya bahkan memiliki kadar DNA sapi yang besar, sampai-sampai peneliti mengatakan bahwa 10 persen sampel ini tak layak disebut ASI.
Keim mengatakan bahwa ASI yang tercampur dengan susu sapi akan menimbulkan reaksi alergi bagi beberapa bayi. Hal ini dikarenakan beberapa di antaranya memang terlahir dengan alergi susu sapi, yang tentu saja akan berakibat fatal jika orang tua tidak mengetahuinya.
Untuk itu, Keim menyarankan agar para orang tua menghindari pembelian ASI secara online. Jika memang ibu tak bisa memberikan ASI, ada baiknya mencari donor ASi dari orang yang terpercaya.
“Penelitian kami sebelumnya mengatakan bahwa banyak ASI yang dijual secara online terkontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli atau Streprococci,” tandasnya.[]