WARTABUANA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengidentifikasi kode baru dalam dugaan suap pengurusan izin proyek Meikarta. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menyebut kode baru tersebut diketahui lewat proses penggeledahan dan pemeriksaan sejumlah pihak sejauh ini.
“Kami mengidentifikasi satu kode lain selain yang sudah ada selama ini. Kode ‘babe’ yang mengarah ke salah satu pihak pemberi suap. Tapi siap persisnya kami mash belum bisa sampaikan,” beber Febri kepada wartawan, belum lama ini.
KPK kata Febri, masih harus memastikan nama yang disembuyikan dalam kode Babe tersebut guna mengurai praktik suap dalam pengurusan izin mega proyek Meikarta.
“Karena proses masih berjalan, jadi nama belum bisa kami sampaikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, KPK sudah mendapat sejumlah kode-kode lain yang digunakan untuk mengelabui praktik izin Meikarta.
Sembilan orang, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini. Mereka yakni Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.
Selain mereka berdua, tujuh orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka adalah pegawai Lippo Group Henry Jasmen, dua konsultan Lippo Group yaitu Taryudi dan Fitra Djaja Purnama.
Kemudian Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat M Nohor, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bekasi Kabupaten Dewi Tisnawati, serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi.[]