Rizal mengungkapkan, alasan kenapa dia begitu keukeuh ingin maju dalam bursa pencapresan lebih dikarenakan ada 40 persen rakyat sangat miskin.
“Inilah alasan kenapa saya memutuskan maju jadi presiden,” kata Rizal beberapa waktu lalu.
Mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa itu mengaku akan terus berdoa dan berjanji akan menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 10 persen dalam 5 tahun jika nanti menjadi presiden.
Dia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi 10 persen akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan sektor usaha, serta menurunkan tingkat pengangguran.
“Jepang bisa 12 persen selama 20 tahun. China bisa 12 persen selama 25 tahun, kita juga harus bisa. Kalau itu kita lakukan, pendapatan rakyat naik dari 4.000 jadi 7.500 dolar,” papar dia.
Masih kata Rizal, ia sudah menyusun rencana kerja jika nanti terpilih sebagai presiden. Diantaranya mengirimkan orang-orang berengsek yang menghancuran bangsa dan negara ke pulau yang banyak nyamuk malaria.
“Kami akan buang ke pulau malaria, pulau di selatan Kalimantan. Ini sebagai shock therapy,” katanya.
RR mengatakan untuk membasmi orang berengsek harus tetap dipikirkan hak asasi manusia (HAM). Jika orang berengsek yang dibuang ke Pulau Malaria meninggal maka dirinya tak akan disebut sebagai pelanggar HAM.
“Kami tidak ingin mengikuti presiden Filipina. Yang bandel, raja narkoba, ditembak mati. Itu melanggar hak asasi manusia. Tapi kami kirimkan 100 orang paling berengsek ke Pulau Malaria. Jadi seandainya mereka sakit kena malaria, terus meninggal, yang melanggar hak asasi manusia bukan Rizal Ramli, tapi nyamuk malaria,” lanjut RR.[]