MARSEILLE, WB – Jaksa Penuntut Marseilles Brice Robin menyatakan, co-pilot Airbus A320 Germanwings sengaja menjatuhkan pesawat. Co-pilot berada sendirian di kokpit saat pesawat menukik tajam selama delapan menit dengan tujuan untuk menghancurkan pesawat.
Rekaman dari kotak hitam menggambarkan mengindikasikan bahwa co-pilot dengan sengaja mengunci kapten pesawat di luar kokpit. Dari rekaman audio kotak hitam terdengar suara ketukan keras dan terdengar seperti seseorang mencoba mendobrak pintu.
Maskapai induk Lufthansa telah sebelumnya mengatakan bahwa kapten pesawat adalah seorang pilot yang berpengalaman, dengan lebih 10 dari 10 tahun pengalaman dengan maskapai ini dan lebih dari 6.000 jam penerbangan dengan model Airbus. Perwira pertama tersebut bergabung dengan Germanwings pada September 2013, langsung setelah pelatihan dan telah terbang 630 jam.
Kebanyakan maskapai, terutama maskapai Amerika, memiliki protokol yang mewajibkan seorang kru untuk berada di kokpit bila pilot meninggalkan kokpit, misalnya saat pilot pergi ke toilet.
Lutfhansa belum berkomentar mengenai prosedur keamanan kokpitnya, namun peraturan penerbangan Jerman membolehkan pilot untuk sementara absen dari kokpit.
Dari rekaman percakapan kokpit selama 30 menit dari kotak hitam penyidik mengatakan bahwa kopilot bernama Andreas Lubitz itu mengunci kapten pilot di luar kokpit sebelum menekan tombol agar pesawat menukik.
Selama 20 menit pertama, rekaman menunjukkan percakapan biasa antara pilot dan kopilot. Lalu Lubitz mengambil alih kemudi karena pilot harus ke kamar kecil. Lubitz lantas mengunci kokpit sehingga pilot tidak bisa masuk.
Sepuluh menit terakhir dari rekaman kotak hitam, terdengar pilot menggedor pintu kokpit untuk bisa masuk. Tidak ada kalimat apapun dari co-pilot di akhir rekaman, hanya desahan nafasnya yang tenang, menandakan dia masih sadar hingga akhir.
“Kami tidak mendengar adanya kepanikan (di dalam kokpit) karena dia bernafas sangat normal,” ujar penyidik publik Marseille, Brice Robin, dikutip The Guardian.
Namun dalam menit-menit terakhir sekilas terdengar tangisan kopilot asal Jerman itu, sebelum akhirnya tenggelam oleh suara ledakan. Pesawat itu hancur berkeping-keping, menabrak lereng pegunungan Alpen.
“Kami bisa mendengar tangisan beberapa menit sebelum pesawat menabrak. Kematiannya pasti sangat cepat,” kata Robin lagi. []