JAKARTA, WB – Dalam pidato politiknya di acara perayaan HUT Gerindra ke-10 di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018), Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang sudah menjadi sapi perah dari bangsa lain.
Prabowo juga menegaskan bahwa Partai Gerindra bukan milik perorangan, tapi milik jutaan rakyat Indonesia. “Ini bukan partainya Prabowo, bukan partai Hasyim, Fadli. Tapi partai jutaan rakyat,” kata Prabowo.
Komitmen itu ditunjukkan Prabowo yang siap melepas jabatan Ketua Umum Gerindra jika sudah tidak mampu lagi memimpin partai berlambang kepala burung Garuda tersebut. “Kalau tidak kuat turun, tapi pengganti saya harus tetap merah putih, setia pada Pancasila, UUD `45 dan setia pada rakyat Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo mengisahkan, selama 10 tahun berlalu sudah banyak susah dan senang yang dialami oleh partainya tersebut. Banyak pengalaman yang tidak diajarkan di dunia pendidikan dalam berpolitik di Indonesia. Khususnya soal besarnya uang yang harus disediakan partai dalam ikut berdemokrasi. Misalnya satu contoh biaya saksi dalam pemilu.
Tapi Prabowo mengingatkan, jangan sekali berpikir menjadi politisi di partai untuk cari makan. Dia ingin seluruh politisi Gerindra menjadi seorang yang mampu berbuat banyak bagi rakyat.
“Jangan kita di sini untuk cari makan. Jangan di sini untuk cari makan. Saya minta hadir di Gerindra jangan kau duduk hanya lihat gambar-gambar pahlawan itu. Kita taruh di situ bukan untuk memuja-muja atau ikon, tapi mengingatkan kita apa kita pantas meneruskan perjuangan mereka itu,” jelas Prabowo.
Prabowo mengingatkan kepada seluruh kader untuk terus berjuang kepada rakyat, membela kepentingan rakyat banyak. Menurut dia, kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah melawan bangsa sendiri.
“Kita sudah menjadi sawahnya bangsa lain. Atau kita sudah menjadi sapi perahnya bangsa lain? Kita bangun pagi kita sedih mungkin kalau kita melihat Bung Karno, Pak Dirman pelabuhan kita dikuasai asing. Kita tidak boleh anti asing, kita harus bekerjasama tapi ada pandangan geostrategi, tidak boleh diserahkan ke bangsa lain,” ungkap Prabowo.
Prabowo mengutip pidato Bung Hatta yang menyatakan bahwa lebih baik Indonesia tenggelam di dasar laut ketimbang harus menjadi embel-embel bangsa lain.
Di hadapan ratusan kader Gerindra yang hadir, Prabowo menekankan bahwa rakyat Indonesia butuh kehadiran Gerindra. Dia mengingatkan bahwa Gerindra harus selalu berpihak kepada kebenaran, keadilan dan kepentingan bangsa dan rakyat.
Prabowo juga menambahkan, sebagai seorang pemimpin tidak boleh memiliki sifat dendam dan membenci. Meskipun dihina, menurut dia, Gerindra harus membelasnya dengan kebaikan.
“Ini berat, ini sangat berat, itu lah ciri khas seorang pendekar. Bahkan disakiti pun harus kuat. Seorang pendekar sejati seorang yang punya jiwa kuat cinta tanah air tidak boleh takut diintimidasi. Kita harus siap berkorban jiwa raga bagi bangsa negara dan rakyat kita. Saya katakan kalau saya jadi tumbal bangsa ini, saya siap,” kata dia. []